Jakarta, GoHitz.com – Perempuan cantik bernama Stefani Claudia (24 tahun) tak pernah menyangka bahwa prestasi internasional di ajang Sea Games yang akan diraihnya pupus sudah. Mantan atlet renang ini bercerita bahwa ketika usia 12 tahun, ia tiba-tiba kejang, padahal dirinya jarang sakit. Setelah mendapatkan perawatan, ternyata dokter mengatakan bahwa dirinya terkena epilepsi dan ia mesti mengakhiri karirnya sebagai perenang.
“Saya sempat drop. Tapi, ya mau bagaimana lagi. Tepat pada tahun 2014, saya menjalankan operasi bedah di otak dan penyakit saya mereda,” ujar Audy, panggilan akrabnya saat berbincang dalam acara “International Epilepsy Day” di Mall Neo Soho, Jakarta, Minggu (22/4).
Pada sebagian kasus epilepsi ada pula penanganan epilepsi tidak hanya obat antiepilepsi (OAE), tapi juga dengan bedah otak.
“Bedah otak ini hanya untuk mengangkat bagian otak yang menghasilkan kejang. Proses pembedahan ini juga melalui rangkaian proses pemeriksaan. Bedah otak ini tidak akan menimbulkan masalah signifikan,” imbuh dr. Astri Budikayanti, SpS (K), Staf Pengajar Spesialis Neurologi, Fakultas Kedokteran UI/RSCM.
Dokter dengan riwayat pendidikan EEG in the Diagnosis & Management of Epilepsy di ILAE Virtual Academy Epilepsy mengatakan bahwa epilepsi atau istilah awamnya ayan ini adalah kondisi dimana seseorang mengalami kejang berulang. “Namun, ada pula tanda cecapan berulang, kejang hingga diam sesaat,” ujarnya.
Dokter Astri menjelaskan bahwa ada tiga penyebab epilepsi. “Faktor keturunan, biasanya bila dideteksi sejak dini dan penanganan cepat, epilepsi yang menyerang usia anak ini lebih cepat sembuh. Penyebab kedua itu karena ada tumor, infeksi, cedera kepala, ini pun kemungkinan juga bisa sembuh. Sedangkan untuk epilepsi yang tak diketahui penyebabnya ini susah untuk sembuh dan serangannya terjadi terus-menerus,” bebernya.
Dokter cantik ini mengingatkan bahwa orang di sekitarnya juga mesti respons cepat bila terjadi kejang pada penderita epilepsi karena terdapat beberapa situasi yang membahayakan nyawa penderita epilepsi seperti tenggelam, terjatuh, hingga kecelakaan bila terjadi serangan.
“Bila kejang sesaat biarkan dulu kejang itu selesai biasanya ini terjadi kurang dari 5 menit. Jangan beri sendok atau apapun ke mulut pasien karena hal itu justru membahayakannya. Saat itu, penderita epilepsi itu tidak menyadari apa yang terjadi. Tapi, kalau kejang berulang, segera bawa ke dokter,” tegas dr. Astri.
Dokter yang berpraktik di RSCM mengingatkan kepada para pasien epilepsi untuk memerhatikan pola makan, istirahat cukup dan cukup tidur.
Sumber : Kenali Penanganan Epilepsi