"Anak Bapak dan Ibu terdeteksi epilepsi" atau "Anda terdeteksi epilepsi ".
Kalimat yang cuma kurang dari sepuluh kata tersebut pasti akan ibarat petir menyambar di siang bolong bagi yang mendengarnya.
Kenapa? Ya, karena epilepsi termasuk sesuatu yang ditakuti karena berbagai konsekuensi yang ditimbulkan dari epilepsi. Dari dianggap aneh oleh orang-orang sekitar, rasa was-was bila terjadi serangan kejang, perasaan tak tega melihat buah hati saat kejang, konsumsi waktu yang tinggi untuk berobat dan pengawasan, tenaga yang dipakai, dan biaya yang harus dikeluarkan, belum lagi tidak boleh begini-begitu dan masih banyak lagi. Itulah kira-kira yang harus diterima oleh orang tua penyandang atau penyandang epilepsi.
Bisa dikatakan bahwa epilepsi adalah hal yang sangat serius serta perlu mendapat perhatian, namun bukan berarti epilepsi tidak bisa dikontrol atau dikendalikan. Oleh sebab itu epilepsi sangatlah perlu mendapat perhatian pemerintah dan lembaga-lembaga kesehatan seperti Rumah Sakit atau klinik.
Melihat kondisi penyandang epilepsi seperti di atas, yang mau tidak mau harus diterima oleh orang tua penyandang atau oleh penyandang itu sendiri maka sudah pasti bisa membuat kehidupan seseorang menjadi terganggu dan mengalami stress yang tinggi. Efek buruk bagi penyandang ialah menjadi pendiam, pemurung, rendah diri, atau tidak menjadi mandiri. Sedangkan efek bagi orang tua penyandang ialah selalu cemas dengan kondisi buah hati. Bila hal ini didiamkan saja, maka akan berbahaya.
Untuk menghindari hal tersebut maka orang tua penyandang atau penyandang epilepsi perlu "sharing" tentang kondisinya itu. Sharing yang paling pertama perlu dilakukan ialah tentu saja dengan dokter. Dokter tentu saja akan menjadi partner yang sangat penting, dan komunikasi yang baik perlu dibangun agar kondisi penyandang bisa terkontrol dan terpantau dengan baik.
Sharing selanjutnya selain dengan anggota keluarga, bisa dilakukan dengan komunitas peduli epilepsi seperti Yayasan Epilepsi Indonesia atau berbagai komunitas online seperti yang ada di Facebook : Komunitas Peduli Epilepsi, Komunitas Keluarga Penderita Epilepsi, Komunitas Epilepsi Indonesia, epilepsiindonesia dan banyak lagi. Di komunitas-komunitas tersebut para anggota bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan. Mudah-mudahan dengan demikian maka para penyandang atau orang tua penyandang bisa mengetahui bahwa anda tidak sendiri dalam berjuang. Manfaat lain dengan bergabung dengan komunitas ialah bisa saling memotivasi sehingga tidak menjadi mudah patah semangat dan frustasi.
Melalui tulisan ini, penulis mengajak anda, mari bergabung dengan komunitas, anda tidak sendiri, masa depan begitu indah bersama komunitas.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Fadjar Setyanto
www.ina-epsy.org
Posting Paling Sering Dikunjungi
-
Alhamdulillah, tidak diduga saya dinyatakan bebas dari epilepsy dgn EEG dan MRI normal. Alhamdulillah, Allah maha besar.
-
--> TANYA-JAWAB SEPUTAR EPILEPSI (dr. Irawati Hawari, Sp.S.) Apakah epilepsi sama dengan ...
-
Tujuan utama terapi epilepsi adalah tercapainya kualitas hidup optimal, sesuai dengan perjalanan penyakit epilepsi dan disabilitas fisik mau...
-
"Saya bosan, tidak boleh berenang." "Saya bosan harus minum obat setiap hari." "Saya bosan bila sedang sen...
-
Sembilan tahun berteman dengan epilepsi pastinya bukan hal yang mudah. Berbagai pengobatan saya jalani, mulai dari pengobatan di Ruma...
-
Jumat, 26 Februari 2010 15:01 Penderita epilepsi sebagian besar memang anak-anak, namun ...
-
EPILEPSI DI INDONESIA *Irawaty Hawari Seperti kita ketahui bahwa epilepsi dapat terjadi pada siapa saja di seluruh dunia tanpa ba...
-
Sri Erni Istiawati * Membicarakan tatalaksana, selalu diawali dengan diagnosis...
-
Materi yang dibahas : - Definisi Kejang - Apakah itu epilepsi - Diagnosis Epilepsi - Mengatasi kejang pada anak. - Pengobata...
-
Oleh: dr. Irawaty Hawari, SpS Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, dimana umat Islam di seluruh dunia akan menjalankan ibad...
Kategori
abc Epilepsi
(5)
Acara Epilepsi
(1)
acara TV
(1)
adsense
(1)
Album Photo
(1)
apa itu epilepsi
(4)
bagaimana epilepsi
(2)
Berdamai Dengan Epilepsi
(1)
bisnis internet
(1)
buku
(1)
buku epilepsi
(1)
buletin rutin YEI
(2)
carbamazepine
(1)
Carbamazepine; luminal
(1)
cerita epilepsi
(5)
clobazam
(1)
Data Anggota
(1)
Data BASS anggota
(1)
Diet Ketogenik
(6)
Donasi
(3)
Donatur
(1)
epilepsi
(3)
epilepsy and food combining
(1)
Fun Walk
(2)
Fun Walk 2015
(3)
Ganggua Penyerta
(1)
halal bil halal
(3)
Hari Epilepsi Internasional
(2)
Himbauan
(1)
HUT Yayasan Epilepsi Indonesia
(3)
HUT YEI 2016
(1)
Idul Fitri
(1)
Jaknews
(1)
kartu anggota
(1)
Keanggotaan
(1)
Kebiasaan Mengkonsumsi Obat
(1)
kegiatan
(16)
kelangkaan obat
(1)
Kepengurusan
(2)
Kerjasama
(1)
ketrampilan
(4)
Kiat
(2)
komunitas
(2)
Komunitas Debosi
(2)
komunitas peduli epilepsi
(2)
komunitas peduli epilepsi Bandung
(1)
Konferensi
(1)
Konferensi Nasional Epilepsi 2016
(1)
Media Massa
(18)
menikah
(1)
Misi YEI
(2)
Nomor ID YEI
(1)
Olah Raga
(1)
opini
(1)
pemeriksaan darah
(1)
Pendaftaran Anggota YEI
(1)
Pendataan anggota YEI
(1)
Pengobatan Epilepsi
(1)
Pertemuan
(5)
Pertemuan Rutin
(9)
Pertemuan Rutin epilepsi
(1)
prodia
(2)
Puasa
(2)
purple day
(3)
purple day 2013
(2)
Purple Day 2014
(3)
purple day 2017
(1)
Resolusi WHO
(1)
Seminar
(17)
seminar epilepsi
(4)
survey
(1)
tabel
(1)
Tahun Baru
(1)
talk show epilepsi
(1)
tata laksana epilepsi pada penderita Dewasa
(1)
Terapi Epilepsi
(2)
tips
(1)
Tulisan bebas
(7)
Ucapan Idul Fitri
(1)
ulang tahun YEI
(2)
Wirausaha
(1)